Selamat datang di official webblog UPTD Pembinaan TK/SD dan PLS Kecamatan Sukasari, Pusat informasi pendidik dan tenaga kependidikan Kecamatan Sukasari

Senin, 19 November 2012

TERIMA KASIH OH GURUKU...



Sepenggal Kisah Pahlawan :
Inilah Kisah Seorang Guru Yang Rela Mengajar Satu Sekolah Sendirian - Meski statusnya hanya sebatas guru honorer, Alfius (40) secara seorang diri rela mengajar SD Bala Keselamatan Lawe, Kecamatan Pipikoro, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Alfius yang ditemui di Palu, baru-baru ini, mengatakan SD Bala Keselamatan Lawe saat ini memiliki 89 murid yang terbagi dalam enam kelas.

Sebenarnya ada seorang kepala sekolah namun kondisinya sering sakit-sakitan sehingga tidak bisa mengajar. "Jadi saya mengajar seorang diri murid kelas I hingga kelas VI," kata pria kelahiran Desa Lawe, Kabupaten Sigi, 24 Februari 1972 ini.

Pria yang mengajar sejak 2005 ini menuturkan, saat memberi pelajaran di kelas, sejumlah murid di kelas yang lain terpaksa menganggur dan menunggu pelajaran selesai.

Guru yang mengaku pernah digaji Rp75 ribu per bulan ini mengaku harus mengatur anak didiknya masuk sekolah agar pemberian pelajaran bisa maksimal.

"Beginilah mengajar seorang diri, harus pintar-pintar membagi waktu," kata ayah dari Chandra (8) dan Citro (3) ini.

Pria yang pernah mendapat penghargaan dari Pemkab Sigi atas dedikasinya mengajar di sekolah terpencil ini berharap ada guru yang bisa membantunya mengajar di SD Bala Keselamatan Lawe agar murid-murid bisa maksimal menyerap ilmu.

"Kalau tidak ada yang bersedia, biarlah saya mengajar sendiri di sini hingga akhir hayat," kata pria yang saat ini melanjutkan studi di di Universitas Terbuka milik Universitas Tadulako Palu ini.

Desa Lawe di mana Alfius hidup bersama istri dan kedua anaknya adalah daerah terpencil. Untuk menuju Desa Lawe, dibutuhkan waktu 10 jam dari Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah. Itupun cuma bisa ditempuh menggunakan sepeda motor. (info-infounik.blogspot.com)

Sepenggal kisah diatas menggambarkan betapa jasa seorang guru yang tak kan mampu terbalaskan. Menyambut Hari Guru Nasional dan Hari PGRI di bulan ini, perlu rasanya merenungi dan mengingat kembali memori masa lalu saat kita mulai memasuki ruang kelas di sekolah dasar untuk pertama kalinya, rasanya masih tergambar jelas wajah ceria itu menyambut kita, sebuah senyum pemompa semangat agar kita siap menerima hal-hal baru tentang dunia dan segalanya. semuanya tergambar jelas dipandangan lensa memori masa itu, terlihat jelas gurat lelah dibola matanya karena terlalu sering meredam bara emosi kita yang tak mematuhinya, namun senyumnya selalu menghiasi bibirnya.

Setelah lelah sepanjang hari dia bersama kita, saat pulang maka dia akan mempersiapkan ilmu baru utuk kita esok. Oh... seakan tak ada waktu untuk keluarganya bahkan untuk dirinya sendiri.

Dan hari ini kita tidak lagi bersamanya, kita telah menjadi seorang pegawai bank, memiliki usaha yang berhasil, menjadi seorang PNS, seorang Bupati, Gubernur, Presiden, (juga) seorang guru atau hanya sekedar seorang pemelihara kebersihan pinggir jalan, janganlah sampai melupakan saat kebersamaan dengannya dulu. Mari kita mengimplemntasikan ilmu-ilmu mereka (guru) untuk membangun atau paling tidak memberikan solusi membangun  bagi bumi pertiwi Indonesia Kita. 

Oh Guruku, hanya sekedar senandung ini yang bisa kulakukan untuk menghibur lelah penatmu mengemban tugas-tugas mulia : 




Oh guruku...dulu, kini dan nanti engkau tetap seorang pahlawan.


Best Regards,